Seorang ulama berkata, “Jadilah orang yang memiliki muru’ah,
karena muru’ah adalah bagian dari adab.”
Muru’ah bibir adalah perkataan yang manis, baik dan lembut dan
membasahinya dengan senantiasa berdzikir kepada Allah SWT. Muru’ah akhlak
adalah keluasan dan kelapangan terhadap orang yang dicintai dan dibenci.
Muru’ah harta adalah menyalurkannya kepada tempat-tempat yang baik.
Dengan akhlak yang Anda miliki, Anda bisa membina
hubungan-hubungan social yang luas. Dengan ucapan yang sopan, sikap yang
lapang, tingkah laku yang bijak dan pembawaan yang tenang. Akhlak yang menarik
orang lain kepada Anda, sehingga Anda benar-benar menjadi pribadi yang magnetis
Para fuqaha berkata
tentang pembatasan muru'ah, "Maksudnya
adalah pemakaian sesuatu yang membaguskan hamba dan meninggal-kan
apa yang mengotori dan memperburuk dirinya."
Ada pula yang mengatakan bahwa muru'ah adalah menerapkan
setiap akhlak yang baik dan menjauhi setiap akhlak yang buruk.
Hakikat muru'ah adalah menghindari hal-hal yang rendah dan hina,
baik perkataan, perbuatan maupun akhlak.
adalah pemakaian sesuatu yang membaguskan hamba dan meninggal-kan
apa yang mengotori dan memperburuk dirinya."
Ada pula yang mengatakan bahwa muru'ah adalah menerapkan
setiap akhlak yang baik dan menjauhi setiap akhlak yang buruk.
Hakikat muru'ah adalah menghindari hal-hal yang rendah dan hina,
baik perkataan, perbuatan maupun akhlak.
Lalu bagai mana kah kalau di lihat dari kaca
mata muruah kiai yang ikut dlam suatu
partai politik yang mendorng untuk berbicara kasar mencaci menjegal atau bahkan berani menghukumi haram pada
sesuatu yang belum jelas ke haraman atau kehallanya ,bisa kita lihat akhir
akhir ini kiai sesame kiai saling caci saling menjatuhkan dengan menghalakan
berbagai cara hanya karena perbedaan partai yag di ikutinya, dengan embel embel
berjihad atau demi agama islam yang ahlisunah ,atau apa ajalah ……….yang
mengatasnamakan ALLAH swt demi memnuhi
ambisinya .apa bisa di katakana muru,ah,,,,….? Salah tempatkah……….?????????????
Bila seorang kiai saja yang tau batas batas
muru’ah tidak dapat menjaga muru’ah lalu bagai mana dengan kita orang awam…
yang tidak tau apa tho muruah itu apalagi untuk menjaganya……………………….
Wallahu
a’lam
By
: alumniep2mt@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar